Kandungan Zat Berbahaya pada Pembalut Wanita

Pembalut merupakan suatu produk yang pasti kamu gunakan saat sedang mengalami menstruasi. Namun, seringkali terjadi iritasi maupun gatal-gatal saat pemakaian pembalut. Tahukah anda bahwa iritasi maupun gatal-gatal tersebut disebabkan oleh penggunaan pembalut yang kamu pakai.



Ya, hal ini ternyata bisa saja terjadi dalam keseharian sehingga menimbulkan pertanyaan kembali, bagaimana bisa ya hal itu terjadi? Padahal kamu merasa sudah memilih pembalut yang sudah terpercaya.

Berikut beberapa fakta berbahaya yang ditemukan pada pembalut sehingga memberikan efek samping buruk :

Kandungan gel
Di dalam beberapa pembalut ada kandungan gel selulosa dan bukan kapas, yang kerap menyebabkan banyak infeksi. Peringatan tentang gel ini sudah lama diberitakan, bahkan dikabarkan gel tersebut bisa menyebabkan kanker serviks.

Lama pemakaian
Hal berbahaya lain yang dapat disebabkan oleh pembalut adalah ketika digunakan lebih dari tiga jam lamanya. Tanpa Anda sadari, hal ini ternyata sangat berbahaya karena pemakaian terlalu lama dapat menyebabkan iritasi, infeksi hingga benjolan yang rasanya sangat gatal dan mengganggu.

Bahan kimia
Tahukah Anda bahwa pembalut wanita punya dua jenis bahan kimia yang disebut dioxin dan rayon. Dua bahan tersebut sama-sama berbahaya bagi wanita karena merupakan salah satu bahan pemutih.
Penggunaan bahan kimia tersebut memang dimaksudkan untuk membuat pembalut menjadi terlihat lebih bersih. Namun efek sampingnya dapat meracuni sistem kekebalan tubuh dan reproduksi wanita.

Itulah ketiga fakta yang berbahaya pada pembalut yang perlu kita ketahui. Pilihlah pembalut dengan bahan yang terbaik dan berkualitas, di mana bantalannya punya daya serap baik dan berbahan kapas. Selain itu, ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali sehingga kelembaban tetap terjaga dan jamur dapat dicegah.

Jika Anda mengalami problem gatal atau mengeluarkan cairan berlebih dengan aroma tak sedap keluar dari miss V lebih baik segera konsultasikan dengan dokter. Penting bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar